Jakarta, Haroan – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan permohonan maafnya kepada rakyat Indonesia selama memimpin.
Permohonan maaf itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024 pagi.
Di awal pidatonya, Jokowi menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kekuatan bangsa dalam mencapai visi besar Indonesia Emas pada tahun 2045.
Persatuan, yang mencakup kerja sama dan solidaritas antar seluruh elemen masyarakat, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada, sementara kedaulatan memastikan Indonesia mampu berdiri tegak sebagai negara yang mandiri dan menentukan arah kebijakannya sendiri.
BACA JUGA: Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Perdana di IKN
“Saya yakin dan percaya dengan persatuan dan kerja sama kita, dengan keberlanjutan yang terjaga, Indonesia sebagai negara yang kuat dan berdaulat akan mampu melompat dan menggapai cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045,” kata Jokowi.
Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi menyampaikan permohonan maaf setiap harapan maupun cita-cita yang mungkin belum bisa terwujud dan juga menitipkan masa depan bangsa kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.
“Pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya. []