SIANTAR, Haroan – Aktivis perempuan dan anak di Pematangsiantar, Zeevanyasuci turut bersuara atas terjadinya kebakaran di Pasar Horas Pematangsiantar.
Menurutnya kebakaran Pasar Horas Pematangsiantar itu disebabkan kelalaian PD Pasar Horas Jaya karena tidak mengevaluasi secara berkala sebagaimana K3 dijalankan demi keselamatan para pengusaha kecil yang didominasi kaum perempuan.
Perempuan kelahiran 1997 itu juga menyebutkan, kelalaian PD Pasar Horas Jaya juga disebabkan karena Pemerintahan Kota Pematangsiantar sudah tidak lagi memperhatikan bagaimana nasib dari para pedagang yang seharusnya dibina dan diberikan pengharapan untuk masa depan mereka.
Zeevanyasuci yang juga Ketua Wanita Swadiri Indonesia Kota Pematangsiantar menyampaikan, di sisi lain DPRD Kota Pematangsiantar sepertinya tidak ketat dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Dalam forum rapat dengar pendapat (RDP), yang penting bagi mereka ketika melakukan RDP masing-masing mengharapkan “pago-pago” tanpa turun langsung untuk melihat bagaimana kelaikan dan standarisasi operasional suatu pasar.
Cewek yang kerap disapa Suci itu berharap Pemko Pematangsiantar mengevaluasi kembali Direksi dan Staff PD Pasar Horas Jaya Pematangsiantar.
“Karena masih banyak lagi yang mampu dan siap untuk membuat Pasar Horas laik operasional,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Oktober 2024.
Cewek berkacamata yang juga Sekretaris Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kota Pematangsiantar, itu juga mengingatkan jangan sampai ada terkesan dengan selesainya bangunan Mall Siantar yang berada di Jalan Merdeka, yang tak jauh jaraknya dari Pasar Horas, membangun image yang tidak baik untuk bagaimana para pedagang bisa pindah ke mall yang baru itu.
BACA JUGA: Mahasiswa Segel Gedung DPRD Siantar
“Saya minta kepada para elite yang ada di Kota Pematangsiantar jangan gara-gara disibukkan dengan pilkada lupa mengevaluasi apa-apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat pedagang kaki lima yang banyak didominasi oleh kelompok perempuan,” tukasnya.
Terkhusus kepada para anggota DPRD yang baru sebulan dilantik, agar turun untuk memastikan kepada masyarakat pedagang apa yang dapat dibantu untuk mengurangi kesengsaraan akibat kebakaran tersebut.
“Jangan pada waktu kampanye sibuk menjual kecap, tapi setelah dilantik semua pada tiarap,” tandas aktivis yang juga aktif di bela diri karate tersebut. []