Diakuinya, pada Pilkada Pematangsiantar 2024, dengan banyaknya kandidat hal ini tentunya membuat warga bisa lebih banyak pilihan. Namun perlu diingat, tentu harus melihat dan menilainya dengan cermat.
“Kita berharap dua periode pilkada sebelumnya takdir kelam tak terulang di Pilkada 2024 ini,” sambungnya.
Pihaknya berharap, calon wali kota nantinya mampu membangun Kota Pematangsiantar lebih baik dan jadi pemersatu dari seluruh agama dan etnis. Menjaga, dan memelihara toleransi umat beragama.
Mengingat Kota Pematangsiantar terdiri dari masyarakat yang heterogen, juga harus mengembalikan Kota Pematangsiantar menjadi Kota Pendidikan, Kota Tujuan Wisata, dan Transit Perdagangan.
Kemudian, tak kalah penting untuk mengulik bakal calon wakil wali kota. Rekam jejaknya juga harus baik.
“Jangan sampai sosok khianat dan pendusta. Apalagi yang mudah melupakan jasa orang, wajib ditinggalkan demi mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti dua periode sebelumnya. Dimana Sang Wakil Wali Kota harus menjadi wali kota. Disebabkan wali kota menemui ajalnya. Ketika wakilnya harus menggantikan wali kota, tentulah sosok yang berintegritas, berwawasan dan memiliki keikhlasan membangun kemajuan Kota Pematangsiantar,” ujarnya.
“Tapi sekali lagi kita sama – sama berdoa. Semoga itu tak terulang dan sembari berharap, kelak akan muncul calon wali kota dari beragam etnis, termasuk Simalungun,” katanya lagi.
Seperti diketahui, sudah dua periode Pilkada Pematangsiantar, calon wali kota yang menang lebih dulu meninggal dunia sebelum pelantikan. Pertama almarhum Hulman Sitorus dan kedua almarhum Asner Silalahi.
Kematian Hulman Sitorus digantikan wakilnya Hefriansyah Noor. Sedangkan almarhum Asner Silalahi digantikan Susanti Dewayani yang sampai kini menjabat Wali Kota Pematangsiantar.
Sebagai fakta, kata dia, kepuasan terhadap kinerja wali kota petahana tidak terlalu tinggi.
Kepuasan terhadap kinerja Susanti Dewayani sebagai wali kota hanya 50 persen. Sementara warga yang tidak puas 45 persen. Hanya 36 persen yang menginginkan Susanti Dewayani kembali menjadi Wali Kota Pematangsiantar.